Mimba (Azadirachta indica A. Juss) ~ TipsKesehatan

Mimba (Azadirachta indica A. Juss)

Posted: 09 Dec 2015 05:00 PM PST

Mimba merupakan tanaman perdu yang diperkirakan berasal dari india, masuk keindonesia sekitar tahun 1500 tepatnya di daerah jawa. Tektur tanah dan iklim yang baik, menjadikan mimba bisa tumbuh dan berkembang dengan baik di beberapa daerah seperti jawa barat, jawa timur, dan Madura.

Masyarakat umumnya memanfaatkan tanaman mimba terutama bagian daunnya sebagai bahan ramuan obat berkhasiat untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti disentri, radang gigi, dan pegal linu.

Sifat dan khasiat tanaman mimba

Herba Mimba seperti daun, biji, kayu dan juga bagian kulitnya memiliki rasa pahit (kecuali buahnya yang berasa manis), bersifat anti-diabetik, anti-diare,anti-disentri, anti-malaria, anti-bilious, anti-kanker, anti-piretik, merangsang dan mengaktifkan kelenjar-kelenjar dalam tubuh.

Sejumlah sifat yang dimiliki mimba dikarenakan pada herba tanaman terdapat zat dan senyawa sebagai berikut: azadirachtin, hyperoside, quercetin, quercitrin, nimbolin, nimbine, rutin, beta-sitosterol. Daun mimba juga banyak mengandung nimbi, nimbine, nimbolide, 6-desacetylbimbine, dan quercetin.

Khasiat mimba untuk pengobatan herbal

Banyak khasiat yang dimiliki sebagai obat, anda bisa mengolah bagian daun, biji, dan ranting, dan batang (termasuk kulitnya) sebagai ramaun obat. berikut beberapa khasiat mimba sebagai tanaman obat.

Manfaat daun mimba diantaranya bisa digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati peradangan, penyakit kulit, demam, mengontrol gula darah pada penderita diabetes, membunuh bakteri dalam tubuh, meningkatkan nafsu makan, mencegah pertumbuhan dan perkembangan sel kanker dalam tubuh.
Minyak yang didapat dari biji mimbi berkhasiat untuk mengatasi eksim, cacing, kudis, menyehatkan rambut dan pelembab kulit.
Bagian batang bisa anda manfaatkan untuk mengobati penyakit malaria, menurunkan demam, dan mengatasi nyeri pada lambung.
Ranting pohon bisa dijadikan obat penguat gusi dan mencegah peradangan pada gusi, membersihkan gigi, serta mencegah bau mulut.

Cara membuat ramuan obat herbal dari daun mimba

Cara pengolahan herba tanaman tentunya disesuaikan dengan jenis penyakit yang ingin diobati. Berikut salah satu resep obat herbal dengan memanfaatkan daun mimba.

1. Sebagai obat dalam.

Cuci bersih 5-7 lembar daun mimba segar, lalu seduh dengan air 2 gelas, sampai tersisa 1 gelas, minum air rebusan tersebut secara rutin.

2. Sebagai obat luar.
Haluskan daun mimba yang masih segar secukupnya dengan cara digiling. Lalu peras. Air hasil perasan dari daun mimba bisa anda gunakan untuk mengompres bagian kulit yang terkena penyakit seperti eksim, radang kulit , jerawat, infeksi akibat jamur, borok, bisul, nyeri sendi dan otot.

Selain sebagai obat dalam. Air rebusan dari daun mimba juga bisa anda gunakan sebagai obat luar., diantaranya untuk mengatasi rambut rontok, berkutu, dan berketombe. Cara penggunaannya yaitu dengan membilas rambut menggunakan air rebusan dari daun mimba secara rutin

Daun digitalis obat herbal jantung lemah

Posted: 09 Dec 2015 05:00 AM PST

Obat herbal jantung lemah ~ Digitalis merupakan tanaman liar yang dikenal memiliki bentuk dan warna yang indah, sehingga banyak juga ditanam dipekarangan rumah sebagai tanaman hias. Bentuk bunga digitalis umumnya menyerupai terompet. warna bunga terdiri dari beberapa jenis, dan menjadi dasar pengelompokan digitalis, antara lain: Digitalis grandiflora, Digitalis ciliate, digitalis lutea, digitalis sp ,dan digitalis purpurea.

Dalam dunia pengobatan, digitalis dikenal cukup ampuh dalam mengatasi penyakit atau gangguan pada jantung, seperti jantung lemah dan denyut jantung tidak teratur. Bagian tanaman yang digunakan yaitu daun yang dikeringkan (pengambilan daun dilakukan sebelum tumbuh bunga).

Pemanfaatan daun digitalis sebagai obat jantung lemah, diperkenalkan pertama kali oleh Dr. William Withering sekitar tahun 1785. Dimana salah satu pasiennya yang mengalami gagal jantung semakin membaik kesehatannya setelah mengkonsumsi daun digitalis.

Kandungan kimia daun digitalis

Kemampuan daun digitalis dalam mengobati penyakit jantung lemah, tidak terlepas dari kandungan kimia didalamnya. Zat dan senyawa yang terdapat pada daun digitalis antara lain: glikosida jantung (digoxin, digitoxin, gitaloxin, gitoxin, dan lanatoside), flavonoid, saponin, dan anthraquinone.

Manfaat daun digitalis sebagai obat lemah jantung

Daun digitalis menghasilkan rasa pahit, berkhasiat sebagai peluruh kencing dan memperkuat kontraksi jantung. Ekstrak dari daun digitalis mampu menghambat fungsi dari enzim natrium-kalium ATPase sehingga dapat meningkatkan kalsium dalam sel-sel otot jantung. Peningkatan kadar kalsium dalam sel-sel otot jantung dapat memperkuat kontraksi jantung.

Dua senyawa glukosida yang paling berperan sebagai obat penyakit jantung yaitu digitoxin dan digoxin. Digitoxin berperan dalam memperkuat denyut jantung. Digoxin dapat merangsang jantung anda berdetak lebih kuat, lambat dan teratur tanpa memerlukan oksigen berlebih. Digoxin juga dapat meningkatkan produksi urine sehingga dapat membantu menurunkan volume darah. Normalnya volume darah menjadikan kerja jantung menjadi ringan dalam memompa darah.

Pengolahan daun digitalis sebagai obat herbal lemah jantung

Pengolahan dan pemanfaatan daun digitalis sebagai obat herbal jantung lemah, harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh para spesialis herbal. Hal ini dikarenakan seluruh tanaman mengandung racun yang cukup tinggi. Kelebihan dosis akan menimbulkan efek negatif bagi tubuh, seperti mual, muntah, menurunkan nafsu makan, gangguan pada penglihatan, denyut nadi lambat, dan pingsan. Berikut resep herbal yang bisa anda buat untuk mengatasi penyakit lemah jantung.

Siapkan 50 gram daun digitalis segar, cuci bersih lalu rebus dengan 2 gelas air sekitar 15 menit. Angkat dan dinginkan. Saring air rebusan lalu bagi menjadi dua bagian. Minum pagi dan sore @ ½ gelas.

Sumber artikel daun digitalis obat penyakit jantung lemah:

https://id.wikipedia.org/wiki/Digitalis
Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid-4

TipsKesehatan

Senin, 21 Desember 2015